Kejadian di BRI Slamet Riyadi (siang 15 Mei) kemarin sungguh menjengkalkanku. Mereka berhasil membuatku kesal dan marah.
Aku harus melakukan penarikan tunai secara manual di Bank BRI. Soalnya uang buat kuliah itu besarnya lebih dari limit penarikan ATM BRI harian (Rp. 5juta). Bersama appara Bob aku pun diantarkan ke BRI kantor cabang Slamet Riyadi.
Aku sebelumnya tak tahu apabila melakukan penarikan tunai manual itu harus disertakan/membawa KTP yang digunakan sewaktu pembukaan rekening. Itulah hal yang diberitahukan kepadaku oleh seorang staff. Kebetulan KTP ku ketinggalan di Jogja dan untuk beberapa hari ini aku tidak mungkin untuk kembali ke Jogja.
Aku pun menanyakan apakah SIM dapat juga digunakan sebagai penggantinya. Jawabannya TIDAK. Aku pun heran dan kebingunan. Uang itu aku sangat perlukan dan mendesak untuk digunakan. Aku pun kembali bertanya kepada Satpam yang berdiri di depan pintu. Jawabannya sama.
Mendengar jawaban ini aku pun merasa jengkel. Bagaimana tidak. Wajah yang ada di SIM kan sama dengan wajah yang ada di KTP. Begitu juga dengan data-data yang lainnya. Kejengkelan pun bertambah saat aku membaca KETENTUAN UMUM SIMPEDES BRI yang tertera di belakang buku tabungan. Di bagian B. Penyetoran dan Pengambilan tak tertera ketentuan seperti ini. Kulanjutkan dengan memandangi ruangan dalam bank, khususnya di sekitar meja formulir. Tak ada keterangan yang menyebutkan demikian. Aku pun menyinggung masalah ini kepada staff tersebut. "Maaf Pak, ketentuannya sudah begitu?" Aku pun bertambah heran. "Ketentuan teller, karyawan, atau siapa?" Aku pun keluar dari bank sambil mengungkapkan kekesalan dan kemarahanku.
walah XD, sabar mas sabar....
BalasHapuskejadian yang sama menimpa saya,, :'(
BalasHapus